Iran tutup 800 toko baju sebab jual mantel ala Barat
Polisi Iran menutup paksa lebih dari 800 toko baju karena menjual mantel perempuan yang tidak Islami. Kantor berita IRNA juga mengatakan sekitar 3.000 toko sudah mendapat peringatan hal yang sama.
Pemerintah Iran menilai mantel-mantel yang berlengan pendek dan tanpa kancing di bagian depan itu melecehkan nilai tradisi lokal.
Di bagian belakang mantel itu juga tertulis kata-kata dalam bahasa Inggris yang artinya "Tetap tenang, saya Sang Ratu".
Koran the Daily Mail melaporkan, Selasa (6/9), anggota parlemen Zohreh Tabibzadeh bahkan menilai mantel yang sedang jadi tren itu adalah bagian dari skenario merusak nilai tradisi lokal.
"Saya melihat muda-mudi memakai pakaian yang ada tulisan 'Ratu'nya. Ini wujud tren negara Barat yang sudah merasuki negara kita dan punya agenda iblis di belakangnya," kata dia.
Organisasi Perempuan Basij juga mengecam penyebaran mantel itu.
"Peredaran produk macam ini bertentangan dengan moral publik dan membuktikan lemahnya pengawasan dari para pejabat urusan budaya," kata Minoo Aslani dari Organisasi Perempuan Basij.
No comments: