Demi seks dan uang, imigran asing di Mesir rela diambil ginjalnya
Para pedagang organ tubuh ilegal di Mesir kini mencari sasaran dari imigran asing yang lari dari konflik di negaranya. Para imigran ini kemudian diimingi uang, transportasi dan juga seks agar setuju ginjalnya diambil.
Reuters akhir pekan lalu melaporkan, praktik ini dilakukan dengan menggunakan jasa prostitusi.
"Seorang mucikari menggunakan jasa pekerja seks untuk bernegosiasi soal bayaran dengan penjual dan pembeli. Mereka menawarkan dan membujuk seseorang menjual organ mereka dengan semalam bersama pekerja seks," tulis British Journal of Criminology dalam laporan mereka.
Sementara itu, berdasarkan penelitian Rumah Sakit Universitas Erasmus MC di Rotterdam, Belanda, perdagangan organ sendiri dilarang di Mesir. Meski demikian, Negeri Piramida telah menjadi salah satu tujuan pembelian ginjal, sama halnya dengan India, Pakistan dan Rusia.
Sudah ada beberapa korban yang menjadi bukti. Pada April lalu, gambar mayat imigran Somalia di pantai Mesir viral di media sosial. Tubuhnya memperlihatkan bekas-bekas pencurian organ.
Kemudian pada Juli, seorang imigran Afrika dibunuh untuk diambil organnya. Dan insiden ini lagi-lagi terjadi di Mesir.
"Penyelundup di Mesir bisa mengeluarkan organnya dan memindahkannya dengan kantung tertutup," kata seorang penyelundup yang ditahan, Nouredin Atta, kepada Times.
Peneliti di British Journal of Criminology, Sean Columb, mengaku menghabiskan harinya di Mesir selama beberapa pekan untuk mewawancara pedagang dan donor organ yang kebanyakan berasal dari Sudan.
Membeli ginjal memang dilarang di Mesir, namun operasi transplantasi diperbolehkan. Columb, dosen hukum di Universitas Liverpool, Inggris, mengatakan ginjal dijual secara ilegal hingga US$100 ribu atau lebih dari Rp1,3 miliar. Seorang dari 13 donor ginjal mengaku kepada Columb dia hanya mendapat bayaran sekitar US$4.500, hampir Rp60 juta, untuk organ tubuhnya.
No comments: