Menteri India: Turis perempuan jangan pakai rok mini


Menteri Pariwisata India Mahesh Sharma dalam rapat membahas keamanan berwisata di Kota Agra, lokasi Taj Mahal, kemarin, mengatakan, turis asing wanita yang berkunjung ke negeri itu dianjurkan tidak memakai rok mini atau jalan sendirian di waktu malam di kota-kota kecil.

Dia beralasan anjuran itu untuk keamanan si turis. Ketika tiba di India, para turis akan diberi kotak perlengkapan berisi pemberitahuan soal saran keamanan bagi kaum perempuan.

"Dalam perlengkapan itu ada hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan," kata dia, seperti dilansir koran the Guardian, Senin (29/8).

"Hal-hal kecil seperti jangan bepergian sendiri di waktu malam di lokasi terpencil, atau jangan memakai rok mini, dan mereka dianjurkan memotret pelat kendaraan yang mereka tumpangi dan mengirimkannya kepada teman."

Menurut Sharma, India punya budaya yang berbeda dengan negara Barat.

Perlengkapan bagi turis perempuan mulai diperkenalkan sejak tahun lalu menyusul maraknya peristiwa pemerkosaan massal di Negeri Sungai Gangga setelah ada berita seorang mahasiswi kedokteran tewas usai diperkosa sekelompok pria di dalam bus pada 2012. Sejak itu jumlah turis perempuan ke India terus merosot.

Meski begitu Sharma menolak dikatakan India mewajibkan turis perempuan mengikuti tata cara berpakaian yang dibolehkan.

"Kami tidak memberi aturan khusus tentang apa yang boleh dan tidak boleh dipakai. Kami meminta mereka berjaga-jaga ketika keluar malam," kata dia.

Pegiat perempuan Ranjana Kumari mengecam pernyataan Menteri Sharma itu.

"Itu pernyataan bodoh dan tidak dipikir dulu. Menteri tidak berpikir apa akibat dari pernyataannya itu.

Menurut Kumari pernyataan Menteri Sharma itu sama saja menyalahkan perempuan atas apa yang mereka pakai dan ke mana mereka mau pergi.

"Masalahnya ada pada kaum pria dan anak laki-laki di India. Mereka suka memperkosa. Seharusnya Sharma menghukum berat para pelaku pemerkosaan," kata dia.

No comments:

Powered by Blogger.