Simpan 100 Batang Emas di Kamar, Nasib Ibu Ini Sungguh Tragis
Gula77 - Dulu ketika belum ada bank, orang menyimpan uangnya di bawah bantal. Ternyata di era digital ini masih ada yang melestarikan kebiasaan kuno tersebut. Namun sayang, berakhir tragis.
Peristiwa memilukan ini terjadi di Minnesota, Amerika Serikat. Phuong Dinh, seorang ibu baru saja kehilangan 100 emas batangan yang di simpan di kamarnya. Ibu yang berasal dari Vietnam ini menyimpan kekayaannya di kamar karena ia tak mempercayai bank.
Menurut putrinya, Patricia Dinh, ibunya adalah seorang pekerja keras. Bertahun-tahun ia bersama ibunya mengelola kafe Vietnam di St. Paul University Avenue. Dia hidup sangat hemat dan sedikit demi sedikit menabung uangnya. Dengan uang simpanannya ia berencana pensiun dalam waktu sekitar dua tahun lagi.
Sabtu kemarin, Patricia Dinh dan ibunya pulang ke rumahnya di North End. Sesampainya di rumah mereka sangat syok karena mendapati rumahnya telah dibobol maling. 100 batang emas senila Rp 2.600.000.000 lenyap.
"Dia hancur," kata Patricia Dinh. "Kami tumbuh dalam keluarga yang taat beragama. Kami punya iman yang kuat dan dididik untuk memiliki rasa kemanusiaan.Kami bekerja sangat keras, dan tak pernah berpikir ada orang jahat yang akan mencuri seluruh kekayaan yang selama ini ia kumpulkan.
Peristiwa itu berawal pada Sabtu lalu ketika Patricia Dinh dan ibunya berangkat kerja sekitar 09:00. Keduanya pulang kerja pukul 06:20 waktu setempat.
Saat kejadian polisi setempat menemukan Phuong Dinh tampak sangat bingung dan seolah-olah mau muntah. Karena selain emas batangan hasil penjualan rumahnya di Vietnam, Phuong Dinh kehilangan uang tunia senilai Rp 780.000.000.
Selain itu cincin berlian senilai Rp 468.000.000 yang diberikan Patricia Dinh saat ibunya sedang berulang tahun.
"Dia bekerja sangat keras, dan tidak pernah membeli sesuatu yang pantas untuk dirinya sendiri," katanya.
Kini Phuong Dinh tidak tahu bagaimana masa depannya. Namun dia tetap optimis dengan terus menjalankan bisnis kafenya. Sementara anak perempuannya, Patricia Dinh masih berharap uang ibunya yang dicuri bisa kembali.
No comments: