Pedro 40 Tahun Tinggal di Gua Tanpa Listrik dan Ledeng

SAN PEDRO DE COLALAO – Tanpa listrik dan air ledeng, seorang pria berusia 79 tahun tinggal di dalam gua di pegunungan Argentina selama 40 tahun. Dia mengandalkan kemampuannya berburu dan air yang mengalir dari anak sungai untuk bertahan hidup.

Dengan berteman ayam dan kambing, Pedro Luca menjelajahi gunung dengan membawa senapannya pada siang hari dan kembali ke gua pada malam hari untuk berlindung dari binatang berbahaya seperti singa gunung dan pemangsa lainnya. Setiap hari dia dibangunkan oleh suara ayam pada pukul 03.00 dini hari dan memulai harinya dengan membuat api.

Dia telah menjadi legenda di San Pedro de Colalao, dan warga kota setempat seringkali memberikannya makanan dan suplai kebutuhan sehari-hari. Dia turun ke kota untuk membeli lilin, ragi dan jagung dengan menggunakan uang pensiun sebesarUSD100-USD200 (Sekira Rp1,3 juta-Rp2,6 juta) yang diambilnya di kantor pos. Satu-satunya peranti teknologi yang dimilikinya hanyalah sebuah radio bertenaga baterai yang sulit digunakan karena sinyal yang lemah di gunung.

Meski kulitnya tampak terpapar cuaca dan giginya banyak yang telah tanggal, Luca tampak jauh lebih muda dari usianya yang hampir mencapai 80 tahun. Terbukti setiap hari pria tua itu menghabiskan tiga jam setiap harinya untuk berjalan dan memanjat sisi gunung untuk mencapai gua tempat tinggalnya.

“Saya tidak pernah bertanya kepada diri saya kenapa saya memilih untuk tinggal di sini. Ada gua lain di dekat sini tapi saya lebih menyukai tempat ini,” kata Luca, sebagaimana dilansir dari National Post, Rabu (3/8/2016).

Luca mengatakan, sejak kecil dia selalu ingin hidup menyendiri di alam liar. Dia dibesarkan oleh kakeknya di San Pedro de Colalao yang ia tinggalkan untuk pertama kali pada usia 14 tahun demi bepergian ke Argentina utara dan bekerja sebagai pengangkut batubara di Bolivia.

“Terkadang, saya berpikir saya ingin bepergian ke seluruh dunia, melihat Eropa. Tapi ada banyak lautan di antara semua itu dan Anda harus punya banyak waktu untuk melintasi laut,” ujarnya.

Dia kembali ke daerahnya dan ke gua tempat tinggalnya. Kabar mengenai gaya hidup menyendirinya tersebar dan saat ini dia terkadang mendapat kunjungan dari turis atau anak-anak sekolah.